Begitulah mungkin ungkapan yang tepat untuk cara berkebun dengan sistem vertikultur. Lahan yang sempit bukan halangan untuk untuk tidak menghasilkan duit dari tumbuhan yang kita tanam baik berupa sayuran, buah-buahan atau tanaman itu sendiri ( dijual dalam bentuk bibit ).
Seperti kata gadis cantik dalam iklan susu pertumbuhan : Tumbuh itu ke atas, Gak ke samping..he he.
Tapi demikianlah kenyataannya bahwa dengan ke atas, kita juga bisa tumbuh pohon uangnya.. bagaimana caranya? Ya dengan vertikulturlah jawabnya.. tapi adakah yang belum tahu apa itu vertikultur?
Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa lnggris
(vertical dan culture) artinya sistem budidaya pertanian yang dilakukan
secara vertikal atau bertingkat.
Dengan kata lain, vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam
dalam wadah-wadah yang disusun secara vertical, atau dapat dikatakan
bahwa vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertical.
Dengan demikian penanaman dengan system vertikultur dapat dijadikan
alternative bagi masyarakat yang tinggal di kota, yang memiliki lahan
sempit atau bahkan tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya tanaman.
Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan biasanya adalah tanaman yang
memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau tanaman semusim
khususnya sayuran (seperti seledri, caisism, pack-choy, baby kalian, dan
selada), dan memiliki system perakaran yang tidak terlalu luas.
Keunggulan Teknik Vertikultur :
1. Hemat lahan dan air
2. Mendukung pertanian organik
3. Wadah media tanam disesuaikan dengan kondisi setempat
4. Umur tanaman relative pendek
5. Pemeliharaan tanaman relative sederhana
6. Dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat.
Bandingkan gambar di bawah ini, dengan luas lahan yang sama kira-kira mana yang lebih menghasilkan?